Langsung ke konten utama

Unggulan

Terima kasih Tuhan

Dulu suka nyalahin Tuhan kenapa menghukum saya sebegininya, Tuhan bahkan tidak mendengarkan saya saat saya meminta bantuan seperti itu…apa Tuhan tidak tertarik kepada saya? Saya terus berdoa kepada Tuhan, berharap Tuhan mendengarkan saya. Tuhan ada dimana? Dimana pertolongan saya? Kenapa saya harus hidup seperti ini? Apa salah saya sehingga mendapatkan hukuman seperti ini?  Saat itu saya masih sangat muda, saya hanya bisa menyalahkan dan menyalahkan atas apa yang telah terjadi kepada saya, semua mimpi dan harapan saya yang hilang. Saya mencoba mengisi kenangan menyakitkan dengan menulis atau melupakannya. Didalam agama saya bun*h dir* itu bisa membuat kita masuk neraka, jadi saya tidak pernah sekalipun mau b*nuh d*ri bahkan walau sudah disuruh untuk mat* pun saya tidak akan pernah mau mati. Untuk apa saya melakukan itu? Neraka didunia saja sudah sangat menyakitkan apalagi di neraka sungguhan? Semakin saya ditimpa berbagai masalah dan cobaan, saya semakin ingin hidup. Saya tidak ing...

Insecure dan web-drama yang relate dengan kehidupan ku (Daily Blog)




Ini adalah web drama yang per eps cuman sekitar 5 menitan doang. 
Drama ini sangat relate dengan kehidupan asmara ku saat ini dan dulu (sama mantan ku juga aku sering merasa minder, mantanku populer banget, aku juga dulu pernah cerita di Quora sewaktu masih pacaran ma mantanku) yang sebenarnya drama ini sudah aku tonton pada tahun 2017.
aku sangat paham dan mengerti apa yang dirasakan jiwon. 
Ini adalah adegan dimana sisi insecure jiwon keluar, melihat teman dekat pacarnya yang cantik. 




Mengenai insecurity dan rasa posessive jiwon kepada pacarnya yang populer dan tampan. Makanya aku sedari dulu gamau pacaran sama cowo populer karena aku bisa jamin kalau aku ga akan tenang setiap harinya, karena aku yang overthinking dan insecure sama diri aku sendiri, pacaran sama cowo yang biasa saja aku sudah overthinking ini-itu, apalagi dengan cowo populer?

banyak wanita yang suka dia dan teman-teman perempuannya cantik-cantik, circle cosplayer disekelilingnya yang seksi-seksi pula, belum lagi wanita-wanita dikota besar yang terkenal cantik-cantik, dia juga suka dengan wanita dewasa yang seksi, dibandingkan diri ku, aku sama sekali ga seperti itu. 
Belum lagi kami yang pacaran jarak jauh, tau dia asik ngobrol dengan teman-teman perempuan cosplayer disana saja aku sangat khawatir, aku juga banyak melihat postingan dan story teman-temannya di IG, mereka semua rata-rata perempuan seksi dan dewasa (karena ini pula aku sempat ngambek, memang, aku akui, aku sangat kekanakan.)
Disaat aku ingin berada disampingnya, perempuan lain disana leluasa untuk bercengkrama dan mungkin berani menyentuh dia dengan santai.
Aku yang orang baru dihidupnya juga tidak ada arti apa-apa dibandingkan teman-temannya yang sudah hadir lebih dulu dihidupnya, aku pun juga sadar diri dan paham, dia pun juga pernah terus terang kalau dia bakal lebih mengutamakan teman-temannya duluan dibandingkan aku, dan aku terima itu.
Tapi…
Ketika dia lebih asyik bercengkrama dengan teman-temannya, dan bahkan sering melupakan aku, kadang memang membuatku merasa agak cemburu, ‘seandainya aku juga disana, mungkin aku ga se cemburu ini, yang bisa kita lakuin sekarang cuman secara virtual aja cara komunikasi kami.’
Disaat seperti itu aku sering menyalahkan keadaan.





Apa aku serakah?
Aku cuman mau jadi wanita satu-satunya diluar keluarganya yang dapat memahami dia.


Setiap hari selalu diselimuti rasa overthinking dan skenario skenario dramatis yang berlebihan dikepala ku.

kok kamu mau dengan aku? aku kan biasa saja tidak ada skill apapun dan tidak begitu cantik

dan aku lihat yang dia PDKT’in dulu cantik dan lebih menarik dari aku, bahkan cara dia berkomunikasi dengan mereka cukup beda denganku.

Dimana dia mencoba untuk lebih meluangkan dan mencari cara untuk menghidupkan obrolan dengan lawannya, dibanding aku yang sering dilupakan, bahkan awal-awal pacaran sering ngambek karena dilupakan, kalau sekarang sih aku lebih bisa nerima keadaan dan mulai membiasakan diri.

Sehari-hari aku merasa lelah dengan skenario2 jahat yang diciptakan oleh otak ku sendiri, bahkan aku sering terpikir ingin mengakhiri hubungan kami tanpa ada masalah apapun sebelumnya, dan tanpa sadar aku sering mengeluarkan sedikit yang terlintas dikepala aku, membuat pacar aku bingung, ‘kenapa ngomong gitu?’ 

aku merasa lelah…

Pacarku pun juga pasti merasakan hal yang sama.






Aku yang sering membanding-bandingkan wajah ku dengan yang di PDKT’in pacar aku dulu/cewe cantik yang ada di internet atau sosmed dia, bahkan teman-teman cosplayernya yang lebih menarik dari aku.

padahal aku sendiri juga tau itu ga penting banget, dan aku selalu memikirkan tiap sebelum tidur, ‘aku sama si A padahal cantikan si A, mukanya kecil, kulitnya bagus, dsb.’

Aku sendiri juga kecewa sama sikapku, aku kecewa sama insecure ku, aku kecewa sudah banding-bandingin diriku sendiri, aku kecewa sudah bikin pacarku kewalahan sama sikapku, aku ingin semua ini berakhir dengan tenang…


Tapi…




Apa kamu ngerti perasaan ini?


Aku ingin putus, namun aku juga tidak ingin…

aku ingin mengakhiri ini dan cari orang baru…tapi aku hanya ingin itu kamu.

Aku ingin terus bersamamu dan menjadi satu-satunya dihatimu.

Aku benci kamu…tapi aku juga cinta.

Aku pengen mengakhiri rasa lelah ini, aku juga pengen kamu bisa menemukan orang yang lebih baik dan bisa hadir disampingmu kapan pun.

Tapi dilain sisi aku gabisa tanpa kamu…aku ga bisa rela kamu ga sama aku.


Komentar

Postingan Populer