Langsung ke konten utama

Unggulan

Terima kasih Tuhan

Dulu suka nyalahin Tuhan kenapa menghukum saya sebegininya, Tuhan bahkan tidak mendengarkan saya saat saya meminta bantuan seperti itu…apa Tuhan tidak tertarik kepada saya? Saya terus berdoa kepada Tuhan, berharap Tuhan mendengarkan saya. Tuhan ada dimana? Dimana pertolongan saya? Kenapa saya harus hidup seperti ini? Apa salah saya sehingga mendapatkan hukuman seperti ini?  Saat itu saya masih sangat muda, saya hanya bisa menyalahkan dan menyalahkan atas apa yang telah terjadi kepada saya, semua mimpi dan harapan saya yang hilang. Saya mencoba mengisi kenangan menyakitkan dengan menulis atau melupakannya. Didalam agama saya bun*h dir* itu bisa membuat kita masuk neraka, jadi saya tidak pernah sekalipun mau b*nuh d*ri bahkan walau sudah disuruh untuk mat* pun saya tidak akan pernah mau mati. Untuk apa saya melakukan itu? Neraka didunia saja sudah sangat menyakitkan apalagi di neraka sungguhan? Semakin saya ditimpa berbagai masalah dan cobaan, saya semakin ingin hidup. Saya tidak ing...

Review “Iblis di antara kita”






ALERT!

Review ini mengandung beberapa Spoiler untuk pembaca baru. 


.


“Neraka kosong dan semua iblis ada disini”

“Dunia ini neraka, bukankah hanya iblis yang hidup dineraka?”

Awalnya aku liat gambar manhwa ini di naver, dari gambarannya keren banget semi-realistic dan terlihat menyeramkan, tentu saja sebagai pecinta genre thriller dan horror tampilan cover nya langsung buat aku jatuh hati, tapi sayangnya karena saat itu masih di naver tentunya masih berbahasa korea, jadi aku cuman bisa liat-liat gambarnya aja dan nebak sendiri alurnya.

Hingga akhirnya di webtoon indonesia keluar, auto gercep baca.

Banyak kutipan dari manhwa ini dengan kata-kata ‘Neraka’ dan karena sekarang aku bisa mengerti alur ceritanya karena sudah di terjemahkan bahasa indonesia, rupanya ini manhwa kerennn bangettt lahh sesuai sama gambarnya yang keren banget. Ini manhwa thriller favorite ku banget saat ini setelah banyak manhwa thriller dan horror kesukaanku sudah pada tamat, manhwa iblis diantara kita dan like mother like daughter jadi penantian setia ku di webtoon saat ini.

Di manhwa ini setiap chapternya menceritakan beragam cerita berbeda tetapi masih terkait satu sama lain, dan ceritanya juga plot twist, sulit ketebak, bahkan untuk aku yang sering baca atau nonton film thriller pun suka dibikin terkecoh di manhwa ini, padahal aku biasanya cukup mahir nebak plot twist karena terlalu seringnya baca atau nonton thriller dan horror. 

Karakter Cheolsu menjadi karakter yang paling menarik buatku, dan sesuai dengan gambar dicover yang menunjukan wajah Cheolsu, serta banyak cerita yang terdapat Cheolsu sudah dapat dipastikan bahwa karakter utama dari manhwa ini adalah Cheolsu. 

Setelah aku baca chapter 74 “Pembohong” yang menceritakan masa lalu Cheolsu yang rupanya merupakan anak dari Junggu di chapter 35 “Garis Batas Antara Kebaikan dan Kejahatan”, rupanya manipulatif dan kecerdasan (bisa disebut licik deh) Cheolsu itu nurun dari ayahnya banget, bahkan wajahnya juga mirip banget, yang ngebedain cuman bapaknya Cheolsu tangannya rusak akibat tragedi kebakaran yang dialami.

Keduanya pun memiliki latar belakang yang sama tragisnya serta buat mereka jadi mempertanyakan tuhan, yang membedakan antara Cheolsu dan Junggu adalah Cheolsu masih punya sisi manusia ‘sedikit’ sementara Junggu udah bener-bener kayak psikopat iblis.

(Junggu (ayah Cheolsu) yang kehilangan harapan serta mempertanyakan tuhan persis seperti apa yang dialami anaknya juga, si Cheolsu)

Junggu berpotensi menjadi psikopat berbakat karena kecerdasan dan ketelitiannya, tapi sayangnya dia harus berhadapan dengan seorang ayah yang kehilangan anaknya. Bahkan psikopat dengan potensi besar seperti Junggu pun bisa kalah dengan seorang ayah yang kehilangan anaknya.

Junggu telah membangkitkan seorang Ayah menjadi monster.

(Junggu tua yang matanya dibuat buta oleh pemburu dan dikurung seumur hidup dibawah kandang babi karena bagi pemburu penjara terlalu baik untuk Junggu, jadi disiksa seumur hidup dalam keadaan buta)

Di episode Cheolsu dan Junggu menurutku paling mengena, dari seorang ayah yang kehilangan anaknya, pertanyaan-pertanyaan dibenak Cheolsu dan Junggu ketika mulai hilang harapan juga sejujurnya terladang aku pun memikirkan hal yang sama, dan mungkin pertanyaan-pertanyaan ini pun juga muncul di benak Author karena pertanyaan seperti ini cukup realistis sekali dan banyak terpikirkan oleh beberapa orang yang hilang arah.

(Entah kenapa aku merasa kalau pemikiran ini juga yang dialami Author, darimana dia bisa dapatkan narasi seperti ini kalau bukan dari dia sendiri ya alami? Author…🥹)

Mengisi menangan menyakitkan atau meluangkan waktu kekosongan dengan menulis juga hal yang kusuka, sepertinya Author nya pun seperti itu.

(Ini yang aku bilang perbedaan Cheolsu dengan Junggu, kalau Junggu benar-benar menyalahkan Tuhan, tapi kalau Cheolsu lebih ke menyalahkan Ayah (Junggu) dan Ibunya yang ngebuat dia hidup seperti ini.)

Sekeras itu hidupnya dia tapi pada akhirnya tetap ada berpikiran baik ke tuhan dan dia juga baik kebeberapa ‘aktor’ nya dan teman nya di panti, beda dengan Junggu yang jadi terror siapa aja, bahkan ke anaknya sendiri (Cheolsu) dan istrinya, juga si Junggu lah yang menjadi salah satu penyebab neraka bagi Cheolsu dan membuat Cheolsu menjadi iblis karena terjebak dengan keadaan, padahal narasi mereka mempertanyakan tuhan pun sama dan latar belakang mereka pun sama, Junggu juga punya masa lalu kelam dengan Ayahnya tetapi dia juga menjadi sosok Ayah seperti itu dimata Cheolsu, jadi ini semua sebenarnya akarnya di Ayahnya Cheolsu yang kehilangan istrinya karena selingkuh, jadi masalah utama 2 psikopat ini karena kasus SELINGKUH! 😭 butterfly effect ini namanya, kepakan kecil yang membuat tornado (tapi sepertinya kalau ibunya Cheolsu ga meninggalkan Cheolsu, mungkin Cheolsu ga jadi iblis juga sih, kesimpulannya seseorang yang motherless biasanya jadi psikopat seperti Azula ATLA contohnya).

Aku juga ngerasa ikutan sedih ketika sang ayah atau kita sebut sebagai si Pemburu kehilangan anak semata wayang nya karena Junggu, dia bahkan rela jadi iblis untuk menyiksa junggu seumur hidup di penjara buatannya yang seperti neraka untuk Junggu.

(Rupanya ayah si polisi itu juga membantu Pemburu menyiksa Junggu karena dia sendiri punya anak perempuan, dan merasa simpati dengan Pemburu)

Si Pemburu ini mantan tentara, dia juga tubuhnya besar dan tinggi, bahkan Junggu pun juga sempat takut (walau tetap menampakan dirinya yang santai) dengan si Pemburu.
Kehilangan anaknya membangkitkan sisi monster dari si pemburu.

(Setiap akhiran manhwa selalu ada kutipan-kutipan seperti ini.)

Nah lanjut ke karakter paling kusuka selanjutnya, si Stalker.

(Muka si Stalker dan cerita seri si Stalker yang ngebuat aku juga semangat nungguin kelanjutannya, gemesss bangettt tapiii aku sukaa)

Karakter si Stalker ini menurutku paling menyeramkan di manhwa ini, belum lagi kita dibuat deg-deg’an banget tiap cerita si Stalker ini, malah dia licin bangett susahh didapat.
Rupanya dia ini mantan pemain sirkus di pulau sirkus yang bisa nyembunyiin pisau didalam mulutnya, ekstrim banget dah. Dan sepertinya dia ini ‘Si Putri’ yang disebut sama badut di pulau sirkus yang lagi dicari mereka juga.
Sial banget si teknisi di webtoon ini disukain psikopat gila begini sampe si teknisi ini harus trauma mendalam sampe kabur ke kota lain yang rupanya masih diikutin juga sama si Stalker gila ini, gilaaa… ini cerita perjalanan si Stalker buat nguntit si teknisi ini gong banget lah, kalau bisa kubilang dia ini jadi cerita yang menarik banget buat narik pembaca baru dan pinternya cerita cewe Stalker ini dijadikan sebagai episode 1 oleh Author, mungkin karena dia juga tau kalau cerita cewe Stalker ini awalan yang bagus untuk cerita pembukaan, dan itu benar karena banyak para pembaca menantikan kelanjutan cerita si cewe Stalker.


Cerita latar belakang Cheolsu, si polisi perempuan, dan cerita Stalker jadi paling favorite ku disini.









(Ahh Cheolsu kecil yang malang… 🥹)



Rating dariku :
10/10 💪🏻

*Curhat dikit.
Pusing bangett udah semester akhir deg-deg’an parah, mengisi waktu istirahat dari belajar dengan menulis blog rupanya jadi penenang banget.


Komentar

Postingan Populer