Langsung ke konten utama

Unggulan

Review Hogwarts Mystery

🧙‍♀️ Review Hogwarts Mystery Sampai Year 4: Jadi Murid Hogwarts, Tapi Capek Nunggu Energi! Halo, para Muggle dan calon penyihir sejati! Kalian pernah nggak sih, ngebayangin dapet surat dari Hogwarts dan akhirnya bisa hidup di dunia sihir kayak Harry Potter? Nah, Harry Potter: Hogwarts Mystery tuh mewujudkan mimpi itu—tapi dengan catatan: kamu harus sabar, karena energi di game ini lebih cepat habis daripada harapanmu pas UTS. Aku udah main sampai Year 4, dan di blog kali ini aku mau berbagi review lengkap ala-ala.  Kita mulai dari awal masuk Hogwarts sampai drama dan pengkhianatan di tahun keempat (karena aku baru main sampe tahun keempat). 🎒 Year 1 – Masa Orientasi Murid Baru Kamu mulai petualangan sebagai murid baru Hogwarts. Pilih rumah, kenalan sama teman sekamar, dan langsung disambut Merula Snyde, si ratu drama penuh aura rivalitas. Kalau aku sih pilih Ravenclaw karena emang ngerasa jiwaku sangat Ravenclaw sekali wkwk, selain karakter favorite ku di novel a...

Kehidupan Idaman

 



Mengenai Kehidupan Idaman.
Aku punya impian besar dimasa depan, aku mau punya pekerjaan yang stabil, bisa menabung, dan memiliki rumah dengan lahan yang cukup untuk menanami bunga-bunga dan beberapa tanaman yang berguna untuk dapur.
Soal anak? Aku ga pernah merasa yakin dapat menjadi sosok orangtua dan istri yang baik, aku takut gagal, tapi hal ini tidak membuatku berhenti untuk terus belajar dan mencari tahu, bahkan aku sudah simpan beberapa tips parenting serta follow beberapa akun edukasi parenting, walau aku kadang masih takut, karena teori sama lapangan kan belum tentu sama, gimana kalau aku tetap gagal?

Kapan yaa terakhir kita bercengkrama keluarga lengkap?
Aku rindu hal-hal itu, apa aku bisa merasakannya kembali? Apa aku bisa mendapatkannya kembali saat sudah memiliki keluarga sendiri? Apakah aku pantas berkeluarga?
Keluargaku dimasa depan nanti gimana ya?

.

Soal pasangan, aku juga ingin mendapatkan sosok pria yang mencintai tuhan, menjaga baik tubuhnya, mengutamakan keluarga, dan bisa menjaga kami.
Apakah aku pantas mendapatkan pria seperti ini?

Aku tidak mau terjebak pada pria yang salah, terutama pria perokok (vape sekali pun), tidak taat beribadah dan peminum.
Aku tidak mau kedepannya hal ini menjadi permasalahan dikeluargaku terus-menerus, dan perkelahian ini disaksikan oleh anakku kelak.
Aku benci asap, apapun asapnya…aku benci pria peminum alkohol…
Dan aku tidak mau terus meneriakan dan harus perlu tenaga extra untuk mengingatkan pendamping hidupku nanti soal ibadah, aku juga tau diperintah terus-menerus juga terasa melelahkan, dan ini bisa membuat pasanganku nanti lelah dan pergi meninggalkan ku dan anak-anak kelak.

Lebih baik terlambat menikah, daripada terjebak dengan orang yang salah.

.

Aku ingin hidup bahagia, memiliki keluarga yang bahagia, finansial berkecukupan, tidak kurang dan tidak lebih, hidup sederhana, dan terasa kehangatan didalamnya.


Komentar

Postingan Populer